Dilahirkan Kembali Oleh Roh

Daftar Isi



Hari ini Injil mengajak kita merenungkan percakapan antara Yesus dan Nikodemus, seorang pemimpin agama yang penasaran dengan Yesus. Nikodemus sudah mengenal hukum, tradisi, dan segala yang diajarkan masa lalu. Namun ketika berhadapan dengan Yesus, ia diajak untuk melampaui semua itu, untuk "dilahirkan kembali".

Yesus berkata, "Jika seseorang tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Yohanes 3:5). Bagi Nikodemus, ini membingungkan. Ia, seperti kita kadang-kadang, berpikir bahwa hidup rohani cukup dengan mempertahankan apa yang sudah dia ketahui. Padahal, Yesus mengundangnya – dan kita juga – untuk membiarkan diri diperbarui oleh Roh Kudus, seperti angin yang bebas berhembus ke mana ia mau.

Apa artinya "dilahirkan kembali"?

Bukan sekadar perubahan kecil, tetapi transformasi total. Kita tidak bisa mengandalkan pikiran, rencana, atau usaha manusiawi kita saja. Yang lahir dari daging tetaplah daging. Yang lahir dari Roh, itulah hidup baru: hidup yang terbuka pada kehendak Allah, bukan terikat pada pola lama kita.

Roh Kudus bekerja seperti angin: tidak bisa dikendalikan manusia, namun nyata dampaknya. Sama seperti nelayan menyesuaikan layarnya dengan arah angin, kita pun dipanggil untuk peka membaca "angin" Roh Kudus dalam hidup kita. Bukan memaksa kehendak Tuhan mengikuti keinginan kita, tetapi membiarkan diri dibimbing oleh-Nya.

Nikodemus bertanya, "Bagaimana mungkin?" Dan Yesus menegaskan: iman sejati lahir bukan dari pembuktian atau logika manusia, tetapi dari sikap mempercayai kesaksian-Nya. Iman itu menyerahkan diri – percaya bukan karena semua masuk akal, melainkan karena kita mempercayai Sang Penyelamat.

Hari ini, mari kita bertanya dalam hati:
Apakah aku membiarkan Roh Kudus memperbarui hidupku?

Ataukah aku masih seperti Nikodemus di awal, berusaha menyesuaikan Yesus dengan pikiranku sendiri?

Saudara-saudari, semoga kita berani berkata hari ini:

"Ya Tuhan, tiupkanlah Roh-Mu ke dalam hidupku, supaya aku lahir kembali, supaya aku hidup bukan menurut dagingku, melainkan menurut Roh-Mu."

Amin.

Posting Komentar