Page Nav

HIDE

Latest Quotes

{quotes} {latest}

Ads Place

Tentang Kami



Salesian My Id

Salesian My. Id hanyalah sebuah blog yang dibuat untuk menuangkan ide atau gagasan untuk 'melawan lupa' terlebih tentang:



Minimalisme

Andai ditanya Mengapa minimalisme? jawabannya singkat karena hidup itu simple. Hidup bukanlah sesuatu yang ribet, hidup itu minimal. Bukankah hidup juga hanya titipan, bukan milik kita. Orang Jawa ngomong; "Urip mampir ngombe." Artinya hidup hanya seperti orang numpang minum. Santo Paulus mengatakan bahwa hidup itu titipan, bukan milik kita;

" ...Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan".

Jika demikian, mengapa harus mencari sesuatu yang tak penting? First Things First.



Doa dan Kerja

Ora et labora! Berdoalah dan bekerjalah! Bentuk imperatif. Kalimat perintah. Perintah atau seruan ajakan untuk berdoa dan bekerja. Dua aktivitas manusia yang hakiki.

Seruan ini tidak diawali dengan labora melainkan ora. Tidak ada rumusan labora et ora. Kerja dulu baru berdoa. Justeru ajakan pertama adalah berdoa, sesudah itu menyusul kerja. Artinya, doa ditempatkan pada posisi pertama. Doa menjadi basis bagi aktivitas berikut yaitu bekerja.

Berdoa adalah kegiatan rohani. Basisnya iman. Ada relasi dengan Tuhan sumber kehidupan dan rahmat. Dalam doa, manusia berkomunikasi dengan Dia, Pemilik kehidupan, Pemilik rahmat. Manusia menyampaikan syukur, pujian, penyesalan, permohonan. Dari aktivitas ini, manusia mendapat kekuatan rohani untuk berjuang. Bekerja dalam hidup.

Bekerja adalah aktivitas jasmani dan mental intelektual. Upaya kreatif untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan bekerja manusia berjuang. Mengerahkan segala daya manusiawi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Hasil karya itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup. Ikhtiar ini dilandasi dengan doa. Maka upaya manusiawi ini ditopang oleh rahmat. Tuhan memberkati upaya manusiawi ini. Ada keberhasilan, tapi ada juga kegagalan. Kegagalan menjadi pembelajaran untuk berhasil pada karya berikutnya. Hasil usaha manusiawi itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dll. Itulah kerja yang dilandasi doa.

Ora et labora! Keduanya berjalan seiring dengan doa sebagai basis. Labora saja tanpa ora, akan timpang. Tidak seimbang. Manusia menjadi materialistik. Lupa Tuhan. Lupa sumber asali eksistensinya, hidupnya dan segala rahmat penopang hidupnya.

Ekstrem lainnya adalah ora saja, tanpa labora. Ini ilusi. Mimpi. Tidak realistis. Doa tidak lepas dari kerja. Berdoa saja tidak cukup. Manusia bukan melulu makhluk rohani. Ia juga makhluk jasmani. Maka doa dan kerja adalah kesatuan dalam hakikat manusia. Berdoa melulu tanpa kerja itu tidak realistis.


Salesianitas

Akhirnya, sebagai seorang Salesian adalah suatu hal yang sewajarnya untuk mengetahui jalan dan identitasnya. Jalan menuju kepada kehidupan, identitas yang disandang bukan sebagai penanda belaka, namun saya berharap dan berusaha untuk menghidupi semangat Don Bosco yang menginginkan anak-anaknya dalam perlindungan Santo Fransiskus Sales dan melayani anak-anak yang "kurang beruntung".



Tidak ada komentar

Advertisement