Jangan Takut, Allah Beserta Kita

Table of Contents


Ketika kita memikirkan bacaan Kitab Suci untuk merayakan hari ulang tahun seseorang, biasanya kita memilih yang indah—tentang berkat, sukacita, dan rahmat Tuhan. Namun, menariknya, bacaan Injil hari ini yang dipilih untuk merayakan kelahiran Bunda Maria justru menceritakan tentang Yusuf yang ingin menceraikan Maria secara diam-diam, dan tentang malaikat yang harus turun tangan untuk menenangkan Yusuf.

Sepertinya, ini bukanlah bacaan yang kita bayangkan untuk pesta kelahiran Maria. Tetapi justru di sinilah ada pesan yang mendalam bagi kita. Karena Injil ini menyoroti kemanusiaan Maria dan Yusuf. Mereka bukanlah sosok yang hidup tanpa masalah. Mereka juga mengalami ketakutan, kebingungan, dan masa depan yang tidak pasti. Maria menerima kabar gembira, namun kenyataannya, Yusuf ingin meninggalkannya. Sebuah situasi yang pasti membuat Maria cemas.

Namun, dalam situasi yang menakutkan ini, Allah hadir. Kepada Maria, saat Kabar Sukacita, malaikat berkata: “Jangan takut.” Kepada Yusuf, dalam mimpi, Allah juga berkata: “Jangan takut.” Dan hari ini, dalam perayaan kelahiran Maria, Allah juga berkata kepada kita: Jangan takut.

Ketakutan adalah hal yang wajar. Tetapi ketakutan memiliki potensi melumpuhkan kita, membuat kita ragu untuk melakukan kehendak Allah. Namun, ketika kita menyerahkan diri kepada Allah seperti Maria dan Yusuf, kita menemukan keberanian.

Saudara-saudari, hari ini kita diingatkan:

Jangan takut, karena Allah beserta kita. Jangan takut, karena kita punya Bunda Surgawi yang senantiasa mendoakan kita.

Marilah kita mohon doa Bunda Maria, agar seperti dia, kita pun berani membawa Yesus kepada orang lain. Dengan kehadiran kita, mereka boleh percaya bahwa Allah sungguh menyertai mereka.

Posting Komentar