Mengenakan Pakaian Rohani

Table of Contents


 Kolose 3:12–17 dan Lukas 6:27–38

Ada pepatah populer: “Life is too short to wear boring clothes” — hidup ini terlalu singkat untuk mengenakan pakaian yang membosankan.

Benar, pakaian sering mencerminkan identitas dan kepribadian kita. Namun, kita juga tahu bahwa tidak bisa sembarangan berpakaian. Ada tata krama: berpakaian rapi adalah tanda hormat kepada diri sendiri dan sesama.


1. Pakaian Lahiriah dan Pakaian Rohani

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus berbicara bukan tentang pakaian lahiriah, melainkan pakaian batin:

“Kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.” (Kol. 3:12)

Sebagaimana pakaian lahiriah menandai identitas seseorang, pakaian rohani pun menunjukkan siapa kita: anak-anak Allah. Identitas kita sebagai pengikut Kristus tampak bukan pertama-tama dari tanda luar, tetapi dari sikap hidup sehari-hari.


2. Allah yang Lebih Dahulu Mengenakan Kasih-Nya

Kabar gembira: Allah sendiri sudah lebih dahulu mengenakan pakaian kasih-Nya kepada kita. Ia penuh belas kasih, sabar, murah hati, dan lemah lembut. Maka ketika Paulus meminta kita mengenakan pakaian rohani, itu bukan beban baru, melainkan undangan untuk meneladani kasih Allah yang sudah kita alami.


3. Tantangan Sehari-hari

Tidak mudah selalu berpakaian rohani:

Saat diperlakukan tidak adil, kita cenderung marah.

Saat difitnah, sulit untuk memberkati.

Saat lelah, kesabaran cepat habis.

Namun, Yesus mengingatkan:

“Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, berkatilah orang yang mengutuk kamu, dan doakanlah orang yang mencaci kamu.” (Luk. 6:27–28)

Hanya dengan pakaian rohani dari Allah, kita mampu menjalankan sabda ini.


4. Ilustrasi Sederhana

Setiap pagi kita memilih pakaian yang sesuai acara. Demikian juga setiap hari kita perlu memilih pakaian batin:

Sabar menghadapi kemacetan,

Murah hati kepada yang meminta bantuan,

Rendah hati menerima kritik.

Kalau ini dilatih, lambat laun orang akan melihat Kristus dalam hidup kita.


6. Ajakan Praktis

Tiga langkah sederhana:

Doa harian: sebelum beraktivitas, mohonlah, “Tuhan, pakaikan aku dengan belas kasih-Mu hari ini.”

Latihan kecil: senyum, sabar dalam antrean, mendengarkan dengan tulus.

Ingat identitas: kita adalah anak-anak Allah Yang Mahatinggi.


6. Penutup

Sebagaimana berpakaian rapi adalah tanda tata krama, demikian pula mengenakan pakaian rohani adalah tanda kita hidup sesuai kehendak Allah. Hidup terlalu singkat untuk mengenakan pakaian batin yang lusuh: iri hati, amarah, atau kesombongan.

Mari kita kenakan setiap hari pakaian belas kasih, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan membiarkan kasih Allah memancar kepada sesama.



Posting Komentar